Ya ayyuhal ikhwah, inni uhibbukum fillah...
Persaudaraan..sebuah
anugrah terindah yang Allah berikan bagi sesama muslim dimana Allah
mempersatukan hati dalam cahaya iman. Ya..iman inilah yang mengikat hati setiap
muslim dan saling bercengkrama akrab.
Kata Sayyid Qutb dalam Fii
Zhilaalil Qur’an iman itu memang ajaib. “Ketika telah meresap dalam hati, ia akan menjadikan
hati itu dipenuhi rasa cinta dan kasih sayang di antara sesamanya. Yang
keras beralih lunak, yang kasar menjelma lembut, yang kering berubah
jadi basah, yang liar menjadi jinak. Ia-ia berjalin kelindan di antara
sesamanya dengan jalinan yang kokoh, dalam, dan empuk.
Tiba-tiba pandangan
mata, sentuhan tangan, pembicaraan, gerak anggota badan, dan getar hati
menjadi sebuah simfoni. Nyanyiannya merdu, diiringi saling pengertian,
saling menyayangi, saling setia, tolong membantu, luasnya jiwa, dan
sikap lapang dada. Tak ada yang mengetahui kegaiban himpunan hati ini,
kecuali Dia yang telah mempersatukannya. Tak ada yang merasakan indahnya
kecuali hati-hati itu sendiri. Mereka berikrar untuk bermesra dijalan-Nya.
“Sesungguhnya
orang-orang mukmin itu bersaudara” (QS. Al- Hujurat : 10)
“..Dan Allah yang mempersatukan hati para
hamba beriman” ( (QS. Al-Anfaal : 63).
Saudaraku, kita bisa
belajar makna persaudaraan dari musa..
Cobalah tanyakan pada musa
tentang makna persaudaraan, tentu dia memiliki sebaik-baik jawaban.
Ketika beban kerasulan
diamanahkan kepadanya dan ketika ia harus menyampiakan kebenaran pada Fir’aun,
dia tahu itu bukan hal yang mudah. Dan musa pun mengadu pada Allah akan
kesulitannya “Dan lepaskanlah kekakuan
dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku” (QS. Taha : 27-28).
Berbicara
menyampaikan kebenaran memang bukan hal yang mudah bagi musa maka ia mengadu
akan kesulitannya dan memohon agar dia dibantu untuk menyampaikan risalah ini “Dan jadikanlah untukku seorang pembantu
dari keluargaku” (QS. Taha : 29). Dan akhirnya Allah menjadikan Harun
sebagai saudara Musa yang menguatkannya, yang menopangnya dan yang menjadi
saudaranya mengemban risalah “yaitu
Harun, teguhkanlah kekuatanku dengan adanya dia dan jadikanlah dia teman dalam
urusanku” (QS. Taha : 30-32).
Begitulah persaudaraan maka
tetaplah saling menjaga dalam kebaikan, saling menasehati ketika yang lain
khilaf, saling menguatkan ketika yang lain lemah, saling menyayangi, saling
mengasihi dan saling berlembut hati. Sebagaimana sabda rasulullah “seorang mukmin bagi mukmin lainnya laksana
bangunan, satu sama lain saling menguatkan” (Muttafaq Ilaih).
Maka “Persaudaraan
adalah mu’jizat, wadah yang saling berikatan dengannya Allah persatukan
hati-hati berserakan. Saling bersaudara, saling merendah lagi memahami, saling
mencintai, dan saling berlembut hati”
(Sayyid Qutb).
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagian dari mereka menjadi musuh bagi
yang lain kecuali orang-orang bertakwa” (Az Zukhruf : 67).
- WE are muslim WE are family –