Pradeka Brilyan P

www.merajutmakna.blogspot.co.id and www.dakwatuna.com/author/deka/#axzz3tsNrR8Ji
Find me at https://www.facebook.com/deka.emangbrilyan or https://twitter.com/PradekaBrilyanP
About Me
Mahasiswa Sebuah Perguruan Tinggi di Kota Bogor. Sangat suka dengan membaca dan menulis. Menyukai dunia kepenulisan karena berharap paling tidak ada suatu karya yang bisa dihasilkan dan bermanfaat bagi orang lain. Ke depannya berharap bisa menulis sebuah buku. Penulis saat ini juga bercita-cita menjadi seorang dosen.

Rabu, 25 Maret 2015

Sebuah buku yang mengajarkan kepada kita mengenai jalan dakwah yang panjang jalannya (Thulut thariq), hambatannya banyak (Kasratu aqabat), dan pengikutnya sedikit (Qillatu rijal).

Dengan karakteristik jalan dakwah yang demikian mengapa kita tetap memilih jalan tersebut?
Mengapa mereka mampu untuk terus terus bertahan dalam jalan tersebut?

Buku ini "Beginilah Jalan Dakwah Mengajarkan Kami" akan menguraikannya secara jelas.

Kami memilih jalan ini karena kami memang membutuhkan. Bukan hanya sekadar rasa membutuhkan bahkan lebih, karena kami melangkah di jalan ini merupakan bagian dari rasa syukur kami atas hidayah Allah kepada kami. Kami memilih jalan ini karena kami ingin seperti para pendahulu kami di jalan ini yang telah banyak memperoleh pahala dan keridhaan Allah karena peran-peran dakwahnya.

Demikianlah, pada dasarnya dakwah ini adalah sebuah estafet perjuangan. Sebagaimana dakwah yang diserukan para nabi terdahulu, dilanjutkan dan disempurnakan dengan dakwah yang diperjuangkan Rasulullah Saw dan terus berlanjut hingga para juru dakwah yang berjalan di atas jalan perjuangannya di hari ini. Dalam jalan dakwah ini kami ingin menjadi batu bata dari bangunan dakwah ini. Sebuah bangunan yang telah dirintis oleh para anbiya dan orang-orang shalih.

Kami sering mendengar dan mengatakan bahwa jalan dakwah ini adalah jalan yang ditempuh para nabi sehingga kami pun menyadari bahwa karakter perjalanan ini bukan perjalanan yang nikmat dan nyaman. Tapi inilah jalan yang sudah kami pilih untuk kami lalui dalam hidup dan menuju kebahagiaan di akhirat. Ya, “Hazihii sabilii” (inilah jalanku). Jalan yang menjadikan kami tidak mudah terkesima dan tergoda dengan roma kemaksiatan dunia. “Hazihii sabilii”, jalan para nabi, para shalihin, para shiddiq
iin, para syuhada yang ingin menjadi pendamping Rasulullah di surga.

1 komentar:

  1. Inilah jalanku bersamamu.. Jalan menuju ridhoNya

    www.gowalgawul.blogspot.com

    BalasHapus